Minggu, 04 September 2016

Pengobatan Kanker Payudara Yang Disarankan para Ahli

khasiat qnc jelly gamat untuk pengobatan ,- Ardian Ganda Sefri Ardiato, menyampaikan ketentuan pengobatan dibuat oleh ahli onkologi berdasarkan ukuran tumor, stadium (tingkat keparahan perubahan prekanker), & aspek individu. “Faktor individu yg dimaksud contohnya umur, apakah perempuan tetap mengharapkan keturunan, kesehatan pasien dengan cara total, & riwayat pengobatan pada awal mulanya. Setelah Itu, onkologis dapat membahas pilihan pengobatan yg paling pas,” kata Ganda.

Ada tiga metode pengobatan kanker seviks yg direkomendasikan, meliputi perbuatan operasi, terapi radiasi, & kemoterapi. Berikut ini penjelasannya :

Operasi

Perbuatan bedah ini meliputi :
  • Cryosurgery, yaitu menghancurkan sel-sel abnormal bersama membekukannya memanfaatkan nitrogen cair. Rata-rata dilakukan buat mengobati perubahan prakanker kepada serviks.
  • Bedah laser menggunakan sinar energi tinggi buat menghancurkan sel-sel abnormal. Perbuatan medis ini dilakukan utk menghilangkan sel-sel prakanker atau kanker. Operasi laser kebanyakan difungsikan kala daerah yg terjangkit tak akan di raih bersama cryosurgery.
  • Loop electrosurgical excision, ialah menggunakan elektroda lingkaran kawat halus buat menghilangkan lesi.
  • Histerektomi atau operasi pengangkatan rahim buat mengobati kanker serviks invasif.

Terapi radiasi

Terapi ini mengacu terhadap pemakaian sinar energi tinggi, partikel, atau bahan radioaktif utk menghancurkan sel-sel kanker di ruangan yg terjangkit, pula meminimalkan risiko sel-sel normal, yg mungkin saja terkena radiasi.

Kemoterapi

Mengacu kepada pemakaian satu atau lebih obat antikanker buat mencegah pertumbuhan & perkembangbiakan sel-sel kanker. Kemoterapi bisa juga difungsikan utk mengobati metastasis (menyebarnya sel-sel kanker ke organ lain).

Agar terhindari dari kanker serviks, Ganda menggandeng para perempuan utk jalankan vaksinasi HPV. “Vaksinasi HPV mampu mengurangi risiko terkena kanker serviks se gede 70-80 %. Karenanya, tes pap smear dengan cara teratur pasca vaksinasi dianjurkan," tuturnya. "Karena masihlah ada kesempatan 20-30 % risiko yg tidak sanggup di-cover oleh vaksinasi mampu tetap dipantau melalui tes pap smear."

Sponsor

Responsive Ad

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar